Lebih Dekat Dengan Bripda Ismi, Polwan di Tengah Teror Bom Bandung
Teror bom mengguncang kota kembang, Bandung, Senin (27/2). Pelaku yang disebut-sebut Yayat Cahdiyat, meledakkan bom panci di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung. Sesaat setelah bom meledak, pelaku melarikan diri ke kantor kelurahan Arjuna setelah dikejar sekelompok pelajar SMA.
Polisi bergerak cepat mengepung kantor kelurahan Arjuna. Bahkan, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan terjun langsung ke lokasi. Saat dikepung polisi pelaku sempat membakar ruangan di lantai dua dan kembali melakukan ledakan. Akhirnya pelaku dilumpuhkan dengan timas panas karena terus melakukan perlawanan. Yayat tewas dalam penyergapan.
Di tengah aksi teror dan penyergapan yang dilakukan Brimob, seorang polwan berdiri tak jauh dari Kapolda Irjen Anton. Telepon genggam tak lepas dari tangannya. Sebuah kamera menggantung di lehernya. Setiap aksi Irjen Anton mulai dari koordinasi dengan anak buah untuk strategi penyergapan sampai saat mendekati lokasi kejadian, tak luput dari bidikan kameranya. Matanya awas mengamati pergerakan Kapolda.
Kehadirannya di tengah aksi teror bom seolah menjadi pemanis. Kehadirannya langsung jadi buah bibir. Foto-fotonya saat penyergapan langsung beredar luas di media sosial. Dialah Brigadir Dua Ismi Aisyah. Media mengajak pembaca mengenal sosok Bripda Ismi dan kesehariannya bertugas di korps Bhayangkara. Berikut petikan wawancara dengan perempuan kelahiran Cirebon, 12 november 1993 ini.
Saat teror bom di Bandung, banyak yang membicarakan Anda. Anda tahu soal kalau foto Anda menyebar di media sosial dan diperbincangkan?
Bripda Ismi : Saya tahu dari teman-teman. Saya tahu waktu pulang dari TKP ke kantor. Mereka bilang katanya lagi viral. Saya juga tahu dari teman-teman di grup. Alhamdulilah kalau begitu.
Pendapat Anda saat banyak dibicarakan masyarakat?
Bripda Ismi: Alhamdulillah bangga. Ini membuktikan polisi wanita punya keberanian juga. Tidak kalah dibanding laki-laki. Dan ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Ada kebanggaan juga. Ya pada dasarnya bisa memberikan pandangan positif bagi Polri.
Anda tadi tidak menggunakan rompi antipeluru?
Bripda Ismi: Iya salah juga tadi, seharusnya pakai rompi. Agak riweuh (repot) tadi di TKP, boro-boro inget rompi karena kemana-mana dokumentasi kegiatan bapak (Kapolda Irjen Anton). Salah juga saya. Tadi kan teror masih berlangsung jadi banyak yang dikerjakan.
Anda sehari-hari memang bertugas mendokumentasikan kegiatan Kapolda Jabar?
Bripda Ismi: Iya. Saya di bagian satuan kerja pimpinan. Di kepolisian kan ada beberapa satuan kerja, nah saya di satker pimpinan. Dan di satuan kerja itu banyak, selain saya.
Tugas satuan kerja pimpinan?
Bripda Ismi: Ada yang mengurusi surat masuk untuk pimpinan. Ada yang selalu ikut kegiatan bapak (Kapolda) sebagai tim dokumentasi, dan lainnya.
Termasuk menjadi admin untuk media sosial Kapolda?
Bripda Ismi: Iya termasuk akun media sosial juga.
Anda sudah berapa lama bertugas di satker pimpinan Polda Jabar? Atau dibawa langsung oleh Irjen Anton?
Bripda Ismi: Kalau mendokumentasikan kegiatan Kapolda Jabar, Pak Anton, baru empat bulan. Kan Pak Anton juga baru 4 bulan di Jabar. Tapi kalau di satker pimpinan Polda Jabar sudah dua tahun. Kapolda kan beda-beda ya kebijakannya, ada yang bawa sespri sendiri, ada yang memang dari satker. Saya dari satker.
Pengalaman paling mengesankan selama bertugas mendokumentasikan kegiatan Kapolda?
Bripda Ismi: Pengalaman banyak. Apalagi kan bapak (Kapolda) mobilitasnya tinggi. Banyak pengalaman mengesankan. Misalnya waktu ada teroris di Purwakarta, lalu yang kemarin waktu ramai soal FPI. Alhamdulillah kita siap karena kita kan sudah dilatih juga.
Selamat bertugas Bripda Ismi.
Lebih Dekat Dengan Bripda Ismi, Polwan di Tengah Teror Bom Bandung
Reviewed by changk
on
14.35
Rating:
Post a Comment